You are currently viewing Konsep Dasar Sistem Operasi, Bagaimana Cara Kerjanya?
  • Post category:Teknologi

Dalam era digital saat ini, sistem operasi menjadi pondasi utama dari setiap perangkat komputer, mulai dari laptop hingga perangkat mobile. Konsep dasar sistem operasi menawarkan wawasan mendalam tentang bagaimana perangkat lunak ini mengelola sumber daya komputer dan menyediakan lingkungan yang diperlukan bagi pengguna dan aplikasi untuk berinteraksi secara efisien.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi cara kerja sistem operasi, menguraikan fungsi utama serta peran krusialnya dalam pengoperasian komputer modern. Dari manajemen proses hingga manajemen memori, kita akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem operasi memfasilitasi operasi harian kita dengan komputer.

Apa Itu Sistem Operasi?

Sistem operasi adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengelola utama dalam sebuah komputer. Secara umum, sistem operasi bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya komputer dan menyediakan lingkungan yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi. Ini merupakan perangkat lunak yang paling mendasar dan penting dalam sebuah komputer.

Sistem Operasi Pertama

Sistem operasi pertama yang dapat dianggap sebagai prototipe awal sistem operasi modern adalah GM-NAA I/O, yang dikembangkan oleh General Motors untuk komputer UNIVAC I pada tahun 1954. Meskipun demikian, konsep sistem operasi pada saat itu masih sangat sederhana dan berbeda dengan sistem operasi modern yang kita kenal saat ini.

Sistem operasi pertama yang lebih mirip dengan definisi modern sistem operasi adalah “Batch Processing Monitor” yang dikembangkan untuk komputer UNIVAC I oleh J. Presper Eckert dan John Mauchly pada tahun 1956. Ini memungkinkan pekerjaan yang diberikan secara berurutan untuk diproses secara otomatis tanpa intervensi pengguna, yang merupakan salah satu prinsip dasar dari sistem operasi modern.

Namun, perkembangan yang paling penting dalam sejarah sistem operasi modern datang dengan penemuan sistem operasi Multiprogramming Batch System (MPS) oleh IBM pada tahun 1960-an. Hal ini memungkinkan beberapa program untuk dijalankan secara bersamaan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya komputer dan meningkatkan efisiensi pemrosesan data.

Jadi, meskipun tidak ada satu orang yang dapat secara eksklusif dianggap sebagai “penemu” sistem operasi pertama di dunia, beberapa inovator dan perusahaan berkontribusi dalam pengembangan awal sistem operasi yang membentuk dasar bagi sistem operasi modern yang kita gunakan saat ini.

Jenis-Jenis Sistem Operasi

Terdapat beberapa jenis sistem operasi yang berbeda, yang masing-masing dirancang untuk tujuan dan lingkungan komputasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis sistem operasi yang umum:

Sistem Operasi Desktop

Sistem operasi desktop adalah yang paling umum digunakan pada komputer pribadi dan workstation.

Contoh sistem operasi desktop termasuk Microsoft Windows (seperti Windows 10), macOS (digunakan pada komputer Macintosh), dan berbagai distribusi Linux (seperti Ubuntu, Fedora, dan Debian).

Sistem Operasi Server

Sistem operasi server dirancang khusus untuk menjalankan aplikasi server dan menangani permintaan dari klien.

Contoh sistem operasi server termasuk Microsoft Windows Server, Linux (seperti CentOS, Red Hat Enterprise Linux), dan Unix (seperti FreeBSD dan Solaris).

Sistem Operasi Mobile

Sistem operasi mobile dirancang untuk digunakan pada perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.

Contoh sistem operasi mobile termasuk Android (dikembangkan oleh Google), iOS (dikembangkan oleh Apple untuk perangkat iPhone dan iPad), dan Windows Phone (dikembangkan oleh Microsoft, namun sudah tidak lagi aktif secara resmi).

Sistem Operasi Real-Time

Sistem operasi real-time mengutamakan respon waktu yang sangat cepat terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Sistem operasi ini sering digunakan dalam sistem-sistem yang membutuhkan kendali langsung atas perangkat keras, seperti sistem kendali industri, kendaraan otonom, dan sistem-sistem telekomunikasi.

Contoh sistem operasi real-time termasuk FreeRTOS, QNX, dan VxWorks.

Sistem Operasi Embedded

Sistem operasi embedded dirancang untuk digunakan dalam perangkat embedded, yang mencakup berbagai perangkat elektronik yang tidak memiliki antarmuka pengguna langsung.

Contoh perangkat yang menggunakan sistem operasi embedded termasuk router jaringan, sistem kontrol industri, sistem otomotif, dan perangkat IoT (Internet of Things).

Contoh sistem operasi embedded termasuk Embedded Linux, FreeRTOS, dan Windows Embedded.

Sistem Operasi Distribusi

Sistem operasi distribusi adalah sistem operasi yang terdiri dari beberapa komponen yang terpisah dan dapat berjalan di beberapa komputer secara bersamaan.

Contoh sistem operasi distribusi termasuk Unix dan Linux, yang dapat diinstal dan dijalankan di berbagai komputer yang terhubung dalam jaringan.

Cara Kerja Sistem Operasi

Manajemen Sumber Daya

Sistem operasi mengelola sumber daya komputer seperti CPU, memori, perangkat penyimpanan, dan perangkat input/output. Ini mencakup alokasi sumber daya, penjadwalan proses, dan manajemen memori.

Ini berarti sistem operasi harus menentukan bagaimana sumber daya ini digunakan oleh berbagai proses atau aplikasi yang berjalan pada komputer. Misalnya, sistem operasi menentukan cara menyediakan waktu CPU kepada setiap proses yang berjalan, bagaimana alokasi memori dilakukan, dan bagaimana data ditransfer antara perangkat input/output dan memori.

Manajemen Proses

Sistem operasi mengatur dan mengelola proses atau tugas yang berjalan pada komputer. Ini termasuk penjadwalan proses, sinkronisasi antar proses, dan komunikasi antar proses.

Ini termasuk penjadwalan proses, pengendalian interaksi antar proses, dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan setiap proses.

Manajemen Memori

Sistem operasi mengatur penggunaan memori komputer, termasuk alokasi dan dealokasi memori untuk setiap proses, serta penanganan swapping antara memori fisik dan penyimpanan sekunder.

Ini termasuk alokasi memori untuk setiap proses, penanganan swapping (pemindahan data antara memori fisik dan penyimpanan sekunder seperti hard drive), dan penanganan memori yang rusak atau tidak terpakai.

Manajemen Perangkat Input/Output

Sistem operasi mengelola perangkat input/output seperti keyboard, mouse, printer, dan perangkat penyimpanan eksternal. Ini termasuk pengaturan antrean operasi input/output, buffering, dan penanganan kesalahan.

Ini mencakup pengaturan antrean untuk operasi input/output, penanganan kesalahan, dan pengaturan buffering untuk meningkatkan kinerja.

Manajemen Sistem Berkas

Sistem operasi menyediakan layanan untuk membuat, menghapus, menyalin, dan memindahkan file serta direktori. Ini juga mencakup pengelolaan hak akses file dan direktori.

Ini juga mencakup pengelolaan hak akses file dan direktori, serta sistem keamanan yang melindungi data dari akses yang tidak sah.

Antarmuka Pengguna

Sistem operasi menyediakan antarmuka yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan komputer. Ini bisa berupa antarmuka grafis (GUI) atau antarmuka baris perintah (command-line interface).

Antarmuka pengguna memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi, mengelola file, dan melakukan tugas lainnya dengan menggunakan perangkat keras komputer.

Cara Berinteraksi Dengan Perangkat Keras

Sistem operasi berinteraksi dengan perangkat keras melalui sejumlah lapisan abstraksi dan antarmuka standar. Berikut adalah cara umum di mana sistem operasi berinteraksi dengan perangkat keras:

  1. Driver Perangkat Keras:
    • Driver perangkat keras adalah perangkat lunak yang menyediakan antarmuka antara sistem operasi dan perangkat keras spesifik.
    • Sistem operasi menggunakan driver perangkat keras untuk mengenali, mengonfigurasi, dan mengelola perangkat keras yang terpasang di komputer.
  2. Abstraksi Perangkat Keras:
    • Sistem operasi menyediakan abstraksi terhadap perangkat keras untuk menyembunyikan detail implementasi perangkat keras yang kompleks dari aplikasi yang berjalan di atasnya.
    • Ini memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat perangkat lunak tanpa harus memperhatikan detail teknis perangkat keras.
  3. Manajemen Sumber Daya:
    • Sistem operasi bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya perangkat keras seperti CPU, memori, dan perangkat penyimpanan.
    • Ini termasuk penjadwalan proses untuk mengatur penggunaan CPU, manajemen memori untuk mengalokasikan dan mengelola memori secara efisien.
  4. Komunikasi dengan BIOS/UEFI:
    • Sistem operasi berkomunikasi dengan BIOS (Basic Input/Output System) atau UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) yang ada di motherboard komputer.
    • Ini terjadi saat booting, sistem operasi meminta informasi tentang perangkat keras yang terpasang dan konfigurasi sistem lainnya dari BIOS/UEFI.
  5. Pengaturan Daya:
    • Sistem operasi memiliki kontrol atas manajemen daya perangkat keras.
    • Ini termasuk mengatur keadaan low-power atau sleep mode pada perangkat, mengelola penggunaan daya CPU, dan mengatur daya pada perangkat penyimpanan.
  6. Pengaturan Konfigurasi:
    • Sistem operasi memungkinkan pengguna untuk mengatur perangkat keras melalui antarmuka pengguna atau melalui pengaturan yang tersedia dalam sistem operasi.
    • Ini bisa mencakup pengaturan layar, konfigurasi jaringan, pengaturan printer, dan sebagainya.

Melalui interaksi dengan driver perangkat keras, abstraksi perangkat keras, manajemen sumber daya, dan mekanisme lainnya, sistem operasi memungkinkan perangkat keras untuk berfungsi secara efisien dan menyediakan lingkungan yang stabil bagi aplikasi yang berjalan di atasnya.

Secara keseluruhan, sistem operasi adalah inti dari pengoperasian komputer modern, menyediakan lingkungan yang diperlukan bagi aplikasi untuk berjalan, serta mengelola sumber daya komputer secara efisien. Dengan cara ini, sistem operasi memainkan peran yang krusial dalam memfasilitasi produktivitas dan penggunaan komputer secara efektif dalam berbagai konteks dan lingkungan.